Rabu, 03 April 2013

Pesankan Saya Sebuah Tempat

Danu Ardi Kuncoro
Musim panas merupakan ujian yang cukup berat. Terutama bagi Muslimah,untuk tetap mempertahankan pakaian kesopanannnya.Gerah dan panas tak lantas menjadikannya menggadaikan etika.Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leherkehangatan badan bisa terjaga.Jilbab memang memiliki multifungsi.Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, dari Kairo ke Alexandria;di sebuah mikrobus, ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layakuntuk dideskripsikan sebagai penutup aurat, karena menantang kesopanan.Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar.Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu mengundang 'perhatian'kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial.Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk disampingnyamengingatkan bahwa pakaian yang dikenakannya bisa mengakibatkansesuatu yang tak baik bagi dirinya sendiri.Disamping itu, pakaian tersebut juga melanggar aturan agama dan normakesopanan.Orang tua itu bicara agak hati-hati, pelan-pelan, sebagaimana seorangbapak terhadap anaknya.Apa respon perempuan muda tersebut ?Rupanya dia tersinggung, lalu ia ekspresikan kemarahannya karenamerasa hak privasinya terusik.Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogatif seseorang !"Jika memang bapak mau, ini ponsel saya." Tolong pesankan saya, tempat di neraka Tuhan Anda ! "Sebuah respon yang sangat frontal. Orang tua berjanggut itu hanyaberistighfar.Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah.Detik-detik berikutnya, suasana begitu senyap.Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap dalam mimpi, takterkecuali perempuan muda itu.Lalu sampailah perjalanan di penghujung tujuan, di terminal terakhirmikrobus Alexandria.Kini semua penumpang bersiap-siap untuk turun, tapi mereka terhalangioleh perempuan muda tersebut yang masih terlihat tidur,karena posisi tidurnya berada dekat pintu keluar."Bangunkan saja !" kata seorang penumpang."Iya, bangunkan saja !" teriak yang lainnya.Gadis itu tetap bungkam, tiada bergeming.Salah seorang mencoba mendekatinya, dan menggerak-gerakkan tubuh sigadis agar posisinya berpindah.Namun....... astaghfirullah !Apakah yang terjadi ?Perempuan muda tersebut benar-benar tidak bangun lagi.Ia menemui ajalnya dalam keadaan memesan neraka !Kontan seisi mikrobus berucap istighfar, kalimat tauhid sertamenggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua yangduduk di sampingnya.Ada pula yang histeris meneriakkan Allahu Akbar dengan linangan air mata.Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam keadaan menantang Tuhan.Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya.... .Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat....Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yangburuk...Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah...Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya.Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat dengan-NYA....semakin dekat.Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar...mumpung kesempatan itu masih ada !Apakah booking tempatnya terpenuhi di alam sana ?kawan, sering-seringlah berdoa seperti ini :Allahumma inni as'aluka salamatan fid diin (yang Allah, berilah akukeselamatan di akherat)wa 'afiatan fil jasad (dan kesehatan tubuh)wa ziyadatan fil 'ilmi (dan bertambah ilmu)wa barakatan fir rizqi (dan keberkahan rezeki)wa taubatan qablal maut (dan taubat sebelum mati)wa rahmatan 'indal maut (dan kasihsayang ketika mati)wa maghfiratan ba'dal maut (dan ampunan setelah mati)Allahumma hawwin 'alayya fii sakaratil maut (ya Allah permudahkanlahaku ketika sekarat/hendak mati).Entahlah, apakah ini yang disebut dengan su'ul khatimah itu.Mungkin si perempuan ini juga (pernah) sembahyang,mungkin juga pernah beramal salih selama hidupnya.Siapa tahu?Wallahu a'lam.--based on true story-- ditulis oleh kolumnis majalah Almannar, bukan Almannaryang dulu dikelola syekh Muhammad Rasyid Ridhoyang kemudian menulis tafsir Almannar itu, melainkan AlmannarAljadid/neo- Almannar)

Sumber : www.rohis68.blogsot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar